Kenapa awal bulan ramadhan selalu berbeda , dan begini cara menyikapinya ?
Di indonesia sendiri penentuan awal ramadhan suka berbeda, bahkan di negara yang pendduknya mayoritas islam suka mengalami perbedaan, lalu siapa yang salah dan mengapa hal ini selalu terjadi dan bagaimana sebenarnya penentuan awal ramadhan ?
Tentang menentukan awal puasa ramadan sering sekali menggunakan metode hisab ( perhitungan ) dan rukyatul hisab dari metode ini mucnul perbedaan penentuan awal ramadhan lalu apa itu hisab dan rukyatul hilal ?
Metode rukyatul Hilal
Metode ini di dasarkan pada penglihatan dan pengamatan bulan secara langsung,bulan yang dilihat ialah bulan sabit muda yang tipis pada pase awal bulan baru atau kita sebut dengan hilal. Pengamatan ini bisa dilakukan pada akhir bulan di tanggal 29 atau 30 malam.
Dan apa bila di malam penglihatan tersebut hilal sudah terlihat maka malam itu sudah mulai bulan baru, dan jika tanggal 29 hilal tidak terlihat maka malam berikutnya akan dimulai bulan baru atau tanggal 1
Metode Rukyatul hilal ini di gunakan oleh majils ulama indonesia ( MUI ) sebagaimana firman Allah dalam al-quran surat albaqarah ayat 189 . yang artinya : " mereka bertanya kepadamu ( Muhammad ) tentang bulan sabit. Katakanlah, Itu adalah ( penunjuk ) waktu bagi manusia dan ( Ibadah ) haji,'..."
Cara untuk melihat hilal ialah posisi bulan harus berada dua derajat di atas matahari dan sarat yang lain ialah dengan melihat jarak elongasi dari matahari ke kanan atau ke kiri dan jika semakin lebar maka makin mudah untuk melihat hilal secara langsung.
Metode hisab hujud hilal
metode ini dilakukan berdasarkan perhitungan astronomis, dengan kata lain metode ini dilakukan dengan hisab wujud hilal menentukan awal bulan baru tanpa melakukan pemantauan dengan mata telajang selama memenuhi syarat tertentu. Dikutip dari halaman Muhamadiyah ada 3 sarat yang harus ada di antaranya :
- Pada saat terbenamnnya matahari piringan atas bulan berada diatas ufuk ( bulan telah wujud )
- Telah terjadi ijtimak ( konjungsi )
- Ijtimak ( konjungsi ) telah terjadi sebelum matahari terbenam
Menyikapi perbedaan awal ramadhan
Seharusnya penetapan tanggal 1 ramadhan sama di seluruh dunia masalahnya timbul karena perbedaan metodologi dalam menentukan penetapannya. tentu dalam penyikapi perbedaan ini harus mengindari pendapat yang tunggal misal yang satu benar yang lain salah.
Sementara ijtihad ulama dalam fikih memiliki perbedaan dan wilayah dalil mustarak dan mutasyabihat masih menjadi perbedaan interpretasi maka hal ini bisa bersifat relatif, dalam hal ajaran islam kita semua sepakat agama islam memiliki kebenaran yang absolut diantaranya pengabdian kepada Allah SWT. kita harus mengikutinya dan para ulama berpendapat absolutsitas agama terletak pada tahuid dan kita semua pasti sependapat dengan itu.
Sementara ijtihad ulama dalam wilayah fikih ada perbedaan akan tetapi perbedaan yang dimaksud dalam konteks kebenaran bukan yang salah dan keliru intinya kita tidak bisa menyalahkan salah satu yang berbeda pendapat dengan yang lain.
Karena itulah Allah memberikan jaminan kepada ulama atau mujtahid yang melakukan ikhtiar penetapan hukum, yaitu jaminan kebenaran, jika itu benar ( di sisi Allah ) mendapatkan dua pahala dan jika itu keliru maka akan mendapatkan satu pahala.
Dalam menyikapi perbedaan ini sebaiknya kita besikap arif dan tidak slaing menyalahkan umat, perlu di ketahui alquran memberi porsi berijtihad lebih banyak agar umat semakin kreatif, bersedia musawarah, dialog dan saling memahami satu sama lain itu yang paling penting.
Walau ada duaa metode yang dilakukan dan terkadang menghasilkan penentuan tanggal yang sama atau sering berbeda dalam hal ini sesuai MUI dilakukan sidang isbat antara pemerintah dan ormas islam, walau pun terjadi perbedaan sebaiknya hal ini tidak melahirkan permusuhan ,pertentangan karena Rasulullah sendiri menegaskan bahwa perbedaan merupakan rahmat.
Untuk itu perlu kearifan saling memahami dari para ulama dalam mewujudkan toleransi mazhab dengan cara yang paling efektif.
Yang harus dilakukan perlu toleransi pendidikan keagamaan berwawasan toleransi, dari pendidikan dasar penting diajarkan realitas perbedaan pendapat dan bagaimaan menghargainya. dan perlu upaya yang sangat serius para tokoh agama misal NU dan Muhamadiyah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada masing masing umat.
Yang paling penting puasa Ramadhan hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri, berempati dan bersimpati jangan sampai saat intoleran dan melakukan bermacam tindakan kesalahan yang lain dan bisa menimbulkan perpecahan antara umat berarti orang tersebut telah di kalahkan oleh hawa nafsunya sendiri. Akhir kata kita tak boleh menyalahkan perbedaan yang ada soal kebenaran mana yang paling benar hanya Allah SWT yang maha mengetahuinya.
Posting Komentar untuk "Kenapa awal bulan ramadhan selalu berbeda , dan begini cara menyikapinya ?"